GURU DALAM PROSES
PEMBELAJARAN
1.
Pengertian Guru
Guru
adalah sumber pengetahuan, wawasan, dan juga arahan tentang bagaimana kehidupan
yang lebih baik dan bermartabat. Ia juga seseorang yang memegang posisi penting
dalam peranannya sebagai pembentuk utama karakter peserta didik.
2.
Tantangan Guru
Ada lima tantangan guru, sebagai berikut :
a.
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat dan mendasar.
b.
Krisis
moral, kondisi ini disebabkan diantaranya oleh iptek dan globalisasi.
c.
Krisis
social, seperti kriminalitas, kekerasan, pengangguran dan kemiskinan.
d.
Krisis identitas sebagai
bangsa dan negara. Sebagai bangsa dan negara di tengah-tengah duni membutuhkan
identitas kebangsaan (nasionalisme) yang tinggi dari warga negara bangsa
Indonesia.
e.
Perdagangan
bebas. Kondisi ini membutuhkan persiapan yang matang, terutama dari segi
kualitas sumber daya manusia.
3.
Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran
Menurut Sidjabat
(2000:40) peranan guru yaitu:
Pertama, Guru
membantu peserta didiknya untuk memahami bagaimana cara mendalami dan menguasai bahan ajaran yang sedang
atau yang akan diikutinya.
Kedua, Guru sebagai motivator, artinya memiliki peran yang penting untuk menumbuhkan motivasi serta semangat di
dalam diri siswa dalam belajar.
Ketiga, Guru sebagai fasilitator, artinya
memberikan pelayanan agar murid dapat dengan mudah menerima dan memahami materi-materi
pelajaran.
Keempat, Guru sebagai pemimpin yang
mengelola terjadinya proses pembelajaran. Seorang juga guru harus dapat menciptakan suasana kelas menjadi kondusif
dan nyaman.
Kelima, Guru sebagai komentator dan komunikator.
Dalam kaitan ini, tugas guru yaitu memberi
penilaian terhadap kemajuan peserta didik.
Keenam, Guru sebagai agen sosialisasi. Dengan peran
ini, guru berupaya membantu peserta didik
mengalami interaksi edukatif, saling mengenal dan saling mengisi, melalui
diskusi dan kerja kelompok.
Ketujuh, Guru sebagai pelajar. Seorang guru
perlu tampil dengan kesegaran baru, segar dalam
pengetahuan, segar dalm kerohanian, dan bahkan dari fisik. Karena itulah, Guru terpanggil untuk terus mengembangkan
dirinya, wawasannya, dan kreatifitasnya.
4.
Guru Ideal
Guru ideal adalah seorang guru inisiator. Inisiator maknanya
adalah yang memulai, yang memprakarsai. Inisiator dalam bidang pendidikan
adalah bagaimana guru mampu menyajikan materi ajar sesuai dengan kondisi kelas.
Ada ciri-ciri guru yang ideal adalah :
Pertama, mengembangkan hal yang
sudah ada sehingga menjadi lebih sempurna.
Kedua, menemukan hal-hal baru yang
belum ada dalam dunia pendidikan.
Ketiga, selalu mengacu pada tujuan
pendidikan nasional, institusional dan kurikuler.
Keempat, selalu mempunyai gagasan
baru untuk diterapkan dalam kelas.
Kelima, mampu memadukan
antara teori dengan praktik.
Keenam, mampu menjabarkan buku teks
ajar dengan lingkungan sekitar.
Ketujuh, memotivasi anak mempelajari
lingkungan alam untuk disesuaikan dengan buku teks ajar.
Kedelapan, memberi contoh pada anak
didiknya untuk disiplin dan bertanggung jawab.
Kesembilan, memotivasi anak didik untuk
mengadakan pengamatan fenomena sosial dan penelitian ilmiah pada alam.
Kesepuluh, memotivasi anak didik untuk
mengkritisi buku teks ajar dan mengembangkannya sesuai dengan situasi dan
kondisi masyarakat global (Troifuri, 2007: 25-26).
5.
Pembelajaran
Menurut Sagala (2007:61), pembelajaran adalah
membelajarkan siswa dengan menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar.
Pembelajaran merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran
merupakan proses komunikasi dua arah yaitu : mengajar dilakukan oleh pihak guru
sebagai pendidik dan belajar dilakukan oleh anak didik atau murid. Ada beberapa
karaketristik yang melekat dalam pembelajaran, yaitu : pertama, pembelajaran
berarti membelajarkan siswa. Kedua, proses pembelajaran
berlangsung dimana saja, dan Ketiga, pembelajaran beorientasi
pada pencapaian tujuan.
6.
Strategi Pembelajaran
Menurut
Uno, dkk. (2010:80-81), ada tiga jenis strategi yang berkaitan dengan
pembelajaran sebagai berikut :
a. Strategi Pengorganisasian
Pengajaran
Pengorganisasian pengajaran merupakan fase yang amat penting
dalam rancangan pengajaran. Stategi ini
mengacu pada cara untuk membuat urutan (sequencing) dan menyintesis (synthesizing) fakta, konsep,
prosedur dan prinsip yang berkaitan.
b. Strategi Penyampaian
Strategi penyampaian pembelajaran
mengacu kepada cara-cara yang dipakai untuk menyampaikan
pembelajaran kepada siswa, dan sekaligus untuk menerima serta merespon masukan-masukan dari siswa.
c. Strategi Pengelolaan
Pembelajaran
Reigeluth dan Merril (1979) mengemukakan
paling tidak ada empat hal yang menjadi urusan
Strategi pengelolaan yaitu, Pertama, Penjadwalan penggunaan
strategi pembelajaran, Kedua, Pembuatan
catatan kemajuan belajar siswa, Ketiga, Pengelolaan motivasional dan Keempat, Kontrol
belajar.
7.
Pendekatan Pembelajaran
Ada
beberapa pendekatan yang dapat dipilih oleh guru dalam kegiatan pembelajaran,
yaitu sebagai berikut :
Pertama, Pendekatan Rasional,
yaitu pendekatan yang lebih menekankan kepada aspek penalaran. Pendekatan
rasional ini dapat berbentuk proses berpikir induktif.
Kedua, Pendekatan Emosional, yaitu
upaya mengungkapkan perasaan atau emosi siswa
dalam menghayati perilaku yang sesuai dengan ajaran agama
dan budaya bangsa.
Ketiga, Pendekatan Pengalaman,
yakni memberikan dan menciptakan kesempatan kepada
siswa untuk mempraktekkan ajaran agama yang telah
dipelajarinya.
Keempat, Pendekatan Pembiasaan,
yaitu memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bersikap dan berperilaku sesuai dengan ajaran dan budaya
bangsa dalam menghadapi
beragam persoalan kehidupan.
Kelima, Pendekatan Fungsional,
yaitu menyajikan materi pelajaran yang memiliki nilai
manfaat secara nyata bagi kehidupan siswa.
Keenam, Pendekatan Keteladanan,
yakni dalam pendekatan ini guru, kepala sekolah, seluruh
staff, orangtua, dan juga masyarakat, memberikan teladan
kepada siswa. Perilaku siswa
sedikit atau banayk merupakan representasi dari apa yang
dilihatnya dari semua komponen
masyarakat yang hadir di sekitarnya.
8.
Strategi Mencapai Tujuan
Strategi
pengajaran merupakan penejemahan filsafat atau teori mengajar menjadi rumusan
tentang cara mengajar yang harus ditempuh dalam situasi-situasi khusus atau
dalam keadaan tertentu yang spesifik. Dalam strategi pembelajaran, ada empat
unsur yang perlu diperhatikan, yaitu:
a. Menetapkan spesifikasi dan
kualifikasi perubahan perilaku dan pribadi siswa seperti apa dan bagaimana yang harus dicapai dan menjadi
sasaran kegiatan pembelajaran itu berdasarkan
aspirasi dan pendangan hidup masyarakat.
b. Memilih sistem pendekatan
pembelajaran utama yang dipandang paling tepat, guna mencapai sasaran sehingga bisa dijadikan pegangan oleh para
guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajarannya.
c. Memilih dan menetapkan
prosedur, metode, dan teknik pembelajaran yang dianggap paling efektif dan efisien sebagai pegangan guru dalam
melaksanakan tugasnya.
d. Menetapkan norma-norma dan
batas minimum keberhasilan atau criteria dan ukuran keberhasilan sebagai pedoman guru dalam melaksanakan
evaluasi selanjutnya akan dijadikan
umpan balik bagi penyempurnaan sistem instruksional secara keseluruhan (Mansyur, 2001:3).
9.
Implementasi
Implementasi
dari peran profesi Guru dalam menjalankan tugasnya dalam keberlangsungan proses
pembelajaran belum berjalan secara optimal. Beberapa tantangan dalam profesi
guru yang dapat menghambat proses pembelajaran yaitu perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat dan mendasar, krisis moral, krisis
social seperti kriminalitas, krisis identitas sebagai bangsa dan negara. Dan ada
kendala lain yaitu dari segi komunikasi , proses komunikasi belum terjadi
dengan baik antar guru dan murid sehingga kadang terjadi kesalahpahaman, juga
pelatihan guru yang belum merata atau sering disebut diklat untuk semakin
memberikan guru wawasan baru untuk semakin menciptakan proses pembelajaran yang
efektif dan efisien. Hal lainnya juga adalah kurangnya sarana dan prasarana
sekolah serta kurangnya dana untuk memenuhi media pembelajaran.
Maka
seharusnya guru lebih mempelajari kode etik seorang guru untuk dapat mendalami
profesinya sebagai seorang guru agar tercipta pemblajaran dan Pendidikan yang
baik bagi peserta didiknya untuk menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas demi kemajuan Indonesia. Upaya lain yang dapat
dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut yaitu kiranya pemerintah semakin
peduli dengan sekolah-sekolah yang masih belum lengkap sehingga melancarkan
bantuan operasional sekolah (BOS), juga memeratakan diklat guru agar melatih
guru-guru semakin profesional dalam mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
Budiman N.N.
2018. Etika Profesi Guru. Yogyakarta: Mentari Pustaka.
Nainggolan,
Jhon.M.2010. Guru Agama Kristen Sebagai Panggilan dan Profesi. Bandung:
Bina Media.
Nurdin,
Muhammad. 2010. Kiat Menjadi Guru Profesional. Yogyakarta: AR.
Ruzz Media Group.
Hamalik, Oemar.
2009. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Sidjabat, B.S.
2000. Menjadi Guru Profesional: Sebuah Pespektif Kristiani. Bandung:
Kalam Hidup.